Senin, 08 April 2013

 notulen by: Rondiyah
Instructional technology (Does Technology Hinder or Enhance Learning & Teaching)

Group 2 (pro)
Hayudi
Syam
Fuad

First speaker: Hayudi
Word key:Technology dan proses belajar mengajar
Technology merupakan salah satu kearifan untuk mendukung usaha mereka
Belajar mengajar ialah proses timbal balik antara guru dan murid
Teknologi sedang mendunia, kehidupan di kuasai teknologi
Apakah tek mendukung proses belajar mengajar??
Apakah guna teknologi? Sarana yang membantu proses belajar mengajar agar lebih mudah
Ex: membuat media pembelajaran
1. untuk mempermudah agar siswa mudah memahami)
2. mempersingkat waktu, ex: kegiatan nasional(self our time)
3. teknologi berkembang pesat,
Sanggahan
Ayu: tidak setuju, menjadi tidak komunikatif jika menggunakan IT dalam belajar pembelajaran
Tanggapan
Hayudi: IT tergantung pada user (apakah di gunakan dengan baik dan benar)
Ayu: user yang bagaimana user yang baik? user tidak bisa menggunakan fasilitas?
Hayudi: perlu kesadaran, it depends of users.
Belajar
Memanfaatkan teknologi dengan benar
Neti: masalah dengan money?
Hayudi: 1. Adanya Campur tangan pemerintah
Neti : kehidupan ekonomi yang berkaitan dengan mahasiswa tentang teknologi? Teknologi membutuhkan uang?
Tanggapan
Hayudi: tidak bisa berjalan dengan baik
Fuad : kebutuhan paling utama yang perlu dipikirkan(kebutuhan pokok), tidak harus memiliki IT, bisa belajar dengan yang punya (kolega). Untuk masalah money perlu sebuah proses.
Tanya
Ayu: keuntungan IT, dimana letaknya dalam proses belajar mengajar( IT trsebut)?
Suatu daerah yang masih agak terbelakang, bagaimana masalah IT pada daerah tersebut?
Tanggapan
Syam : penggunaan LCD dan Laptop di dalam kelas, lebih memudahkan proses belajar mengajar di dalam kelas, lebih menarik.
Teknologi tidak harus barang yg berupa elektronik, tetapi alat yang mempermudah usaha masyarakat, ex : membajak sawah dengan kerbau.
Neti: sempoa apakah teknology?
Fuad : teknologi bukan hanya teknologi canggih tapi ada teknologi sederhana, perlu sebuah proses, asalkan teknologi sederhana tersebut masih bisa digunakan.
Tanya
Neti: penyalahgunaan teknologi yang salah bagi anak? Jika ortu sibuk, why dengan penyalahgunaan teknologi pada anak?
Sanggahan
Fuad: Perlu peran ortu, guru dan lingungan.
Syam: peran ortu, jika ortu bussy, maka perlu peran orang lain untuk membatasi penggunaan tek.
Neti: jika anak punya laptop sendiri?
sanggahan
Hayudi: ortu sudah salah dalam pengawasan terhadap anak
Kesimpulan (hayudi) “apa sih teknologi itu”?
1.alat yang mempermudah kerja manusia
2. teknologi membuka wawasan yang lebih luas
3. teknologi dapat mendukung proses pembelajaran di kelas

comment:
harapan dari penggunaan IT memang sangat berperan penting dalam kaitanya dengan belajar pembelajaran, tapi perlu diperhatikan dengan jeli penggunaannya, dari debat yang telah di laksanakan sangat mengguggah yang berkaitan dengan kritisisasi penggunaan IT, bagaimana perkembangan IT, bagaimana penggunaan IT yang di salahgunakan, bagaimana mengoperasikan IT, bagaimana dengan daerah2 yang belum terjamah dengan IT, it's become problem, it's a big problem, maka peran pemerintah sangat penting, masalah ekonomi sangat penting dalam perkembangan IT. so, dari debat pro dan kontra masing2 pasti memiliki kelebihan dan kekurangan dari penggunaan IT sendiri Smile Smile

Minggu, 07 April 2013

Visual Design Elements


Six integral components used in the creation of a design:
Line
Color
Form/Shape
Space
Texture
Value

Line
Types
Vertical- Represents dignity, formality, stability and strength.
Horizontal- Represents calm, peace and relaxation.
Diagonal- Represents action, activity, excitement and movement.
Curved- Represents freedom, the natural, having the appearance of softness and creates a soothing feeling or mood.


Balance
Parts of the design are equally distributed to create a sense of stability.
There can be physical as well as visual balance.
Types
Symmetrical or Formal Balance
Asymmetrical or Informal Balance
Radial Balance
Vertical Balance
Horizontal Balance
Rhythm


Repeated use of line, shape, color, texture or pattern.
Types
Regular rhythm
Graduated rhythm
Random rhythm
Gradated rhythm






  IT MINGGU KE 3
DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA
A.    Alasan teoritis pemilihan media
Media merupakan salah satu komponen utama dalam pembelajaran selain tujuan, materi, metode dan evaluasi, maka sudah seharusnya dalam pembelajaran guru  menggunakan media. Proses pemilihan media menjadi penting karena kedudukan media yang strategis untuk keberhasilan pembelajaran.
Alas an pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari atas konsep pembelajaran sebagai sebuah system yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Jika kita lihat prosedur pengembangan desain instruksional maka diawali dengan perumusan tujuan instruksional khusus sebagai pengembangan dari tujuan instruksional umum, kemudian dilanjutkan dengan menentukan materi pembelajaran yang menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran serta menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai dengan materi, strategi yang digunakan, dan karakteristik siswa. Untuk menentukan hasil belajar guru melakukan evaluasi.
B.     Alasan praktis pemilihan media
Alas an praktis berkaitan dengan pertimbangan – pertimbangan dan aasan si pengguna seperti  guru, dosen, instruktur mengapa menggunakan media dalam pembelajaran. Terdapat beberapa penyebab orang memilih media, antara lain dijelaskan oleh Arif Sadiman ( 1996 : 84 ) sebagai berikut :
a.       Demonstration
Media digunakan sebagai alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan dll. Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran, misalnya seorang dosen sedang menerangkan teknik mengoperasikan OHP, pada saat menjelaskan menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara mendemonstrasikan dosen tersebut menjelaskan, menunjukkan dan memperlihatkan cara – cara pengoperasian OHP.
b.      Familiarty
Penggunaan media pembelajaran memiliki alas an pribadi mengapa ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut, jika menggunakan media lain belum tentu bisadan untuk mempelajarinya membutuhkan wakt, tenaga dan juga biaya, sehingga terus menerus ia menggunakan media yang sama.
c.       Clarity
Alasan ketiga kenapa guru menggunakan media adalan untuk lebih memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih konkrit. Pada praktek pembelajaran, masih banyak guru tidak menggunakan media  dan metode yang digunakan masih dengan model ceramah. Cara yang seperti ini memang tidak menyusahkan guru. Guru tidak perlu repot – repot mencari media. Tetapi dengan menguasai materi guru bisa menyampaikan materi, namun apakah cara pembelajaran seperti ini akan berhasil? Cara pembelajaran seperti ini cenderung akan verbalitas, yaitu pesan yang disampaikan guru tidak sama dengan persepsi siswa, mengapa hal ini bisa terjadi? Karena informasi tidak bersifat konkrit.
d.      Active learning
Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh guru. Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa harus berperan aktif baik secara fisik, mental dan emosional. Dalam prakteknya guru tidak selamanya mampu membuat siswa aktif hanya dengan cara ceramah, Tanya jawab dll. Namun diperlukan media untuk menarik minat atau gairah belajar siswa. Menurut Lesle J. Briggs (1979) menyatakan bahwa media adalah ‘ alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar.
Keberadaan media dapat diperoleh dengan cara memanfaatkan yang sudah ada, baik media realia yaitu media alami yang tersedia di alam sekitar. Media juga dapat diperoleh dengan cara pembelian. Membeli berarti tidak terjadi proses desain oleh pengguna, media yang sudah ada lamgsung dimanfaatkan oleh pengguna.
KRITERIA PEMILIHAN MEDIA
A.    Kriteria umum pemilihan media
Sudah dijelaskan diatas dasar pertimbangan dalam pemilihan media adalah dapat terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan pembelajaran, jika tidak sesuai kebutuhan dan tujuan maka media tersebut tidak digunakan. Mc.M.Connel ( 1974) “ if the medium fits use it’’. Tetapi daam penggunakaannya tidak semudah itu diperlukan satu pengkajian yang mendalam untuk sampai ketepatan dalam memilih media.
Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media. Namun demikian secara teoritik bahwa setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan memberikan pengaruh kepada afektifitas program pembelajaran. Sejalan dengan hal ini, pendekatan yang ditempuh adalah mengkaji media sebagai bagian integral dalam proses pendidikan yang kajiannya akan sangat dipengaruhi beberapa kriteria umum sebagai berikut:
·         Kesesuaian dengan tujuan
·         Kesesuaian dengan materi
·         Kesesuaian dengan fasilitas
·         Kesesuaian dengan karakteristik siswa
·         Kesesuaian dengan gaya belajar
·         Kesesuaian dengan teori
B.     Kriteria kusus pemilihan media
Daam memilih media pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu
·         Access
Kemudahan akses menjadi pertimbangan dalam memilih media. Apakah media yang kita perlukan itu tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh murid. Itu perlu kita perhatikan.
·         Cost
Biaya juga harus dipertimbangkan. Banyak jenis media yang dapat menjadi pilihan kita, pada umumnya media canggih biasanya cenderung mahal. Tetapi media yang efektif tidak selalu mahal, jika guru kreatif dan menguasai betu materi pelajaran maka akan memanfaatkan objek – objek untuk dijadikan sebagai media sengan biaya yang murah namun efektif.
·         Technology
Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tapi kita perlu perhatikan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannnya. Jika kita ingin menggunakan audio visual di kelas. Kita perlu mempertimbangkan, apakah ada listrik, voltase listrik cukup dan sesuai .
·         Interactive
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas.
·         Organization
Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi. Apakah pimpinan sekolah mendukung,dll.
·         Novelty
Kebaruan dari media yang anda pilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.
PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
A.    Format pemilihan media
Arif Sadiman ( 1996:87) mengemukakan dua format pemilihan media, yaitu Flowchart, matrik dan Checklist. Format flowchart menggunakan system pengguguran atau eliminasi dalam pengambilan keputusan pemilihan, jika salah satu ber-opsi tidak maka gugur dan berpindah pada langkah selanjutnya. Format matrik menangguhkan proses keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan. Format checklist sama dengan format matrik, yaitu menangguhkan proses keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan. Penggunaannya dilapangan banyak digunakan model checklist.
B.     Format flowchart
Pembelajaran di sekolah dasar sudah dimungkinkan untuk menggunakan pembelajaran mandiri, misalnya dengan menggunakan CD pembelajaran interaktif dengan kemasan sederhana dan pengawasan dari guru.
C.     Format Matriks
Format ini berbentuk kolom yang mengkaitkan dan mencocokkan satu variable media dengan variable lainnya. Misalnya jenis media yang akan dipilih di lihat kondisinya dengan variable lain seperti sifatnya, kelebihannya, fungsinya, penggunaannya dll.
D.    Format Checklist
Format evaluasi terhadap media dapat menggunakan checklist, sesuai dengan istilah checklist maka kita tinggal memberikan penilaian dengan memberi tanda dan memberi nilai pada rentang penilaian media.
PERBANDINGAN MODEL ASSURE DENGAN ADERSON
No. Kelompok : 15

Rondiyah (10004088)
Eni Sujiyati (10004081)
Rosadillah Rahayu ( 10004098 )

Judul Media Pembelajaran : classrooms

Jenis : video

Kelebihan : penggunaan media pembelajaran ini akan lebih menarik bagi pembelajaran bahasa inggris untuk anakanak SMP, di sini adalah SMP Muhammadiyah Jetis, Bantul. dengan penggunaan media ini akan mendorong anak dalam meningkatkan penguasaan terhadap pelajaran bahasa inggris karena mereka dapat menikmati penggunaan video yang content nya bahasa inggris. mereka dapat belajara bahasa inggris tanpa tergantung pada gurunya, jadi di sini guru hanya sebagai fasilitator bukan sebagai centered teaching.

Kekurangan : dalam penggunaan video ini kekuranngannya adalah mereka akan lebih terfokus pada gambar pada video, bukan pada penggunaan bahasa yang terdapat pada video tersebut.


Cocok untuk kondisi siswa :
1. langkah ini cocok untuk mereka karena adanya juga fasilitas yang mendukung dalam penggunaan media dengan menggunakan video tersebut, siswa SMP Muhammadiyah akan lebih menikmati pembelajaran bahasa inggris melalui media ini.




Rabu, 03 April 2013

assure



Kelompok 15 : Rondiyah ( 10004088 ) http://rondiyah90.blogspot.com/
                        Eni Sujiyati ( 10004081 ) http://enysujiyati.blogspot.com/
                        Rosadillah Rahayu ( 10004098 ) http://rosadillahr.blogspot.com/
ANALISA PEMBELAJARAN ASSURE MODEL
A.    DEFINISI MODEL ASSURE
ASSURE model adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.
Sekarang ini para pengajar atau guru dihadapkan dengan tantangan bagaimana cara mengajar degan baik dan bisa diterima baik oleh para muridnya. Tentu saja ini bukan tantangan ringan, karena tiap pengajar dari tiap daerah mempunyai kelebihan dan kekurangan dari berbagai aspek pendidikan, entah itu fasilitasnya,
Jenis muridnya, dan lain-lain. Pengajar juga harus mempunyai strategi yang jitu untuk setidaknya membuat pengajaran menjadi mudah dan bisa diterima oleh siswa, karena sulit membuat pengajaran bisa diterima oleh semua siswaModel assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran dengan menggunakan ASSURE Model mempunyai beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta didik.
B.     TAHAPAN MODEL ASSURE
1.      ANALYZE LEARNER (Analisis Pembelajar)
a.       General Characteristics (Karakteristik Umum)
b.      Specific Entry Competencies ( Mendiagnosis kemampuan awal pembelajar)
c.       Learning Style (Gaya Belajar)


2.      STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (Menentukan Standard Dan Tujuan)
Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat. Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini :
1.      Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.
2.      Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa.
3.       Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran
4.      Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.

3.       SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIALS (Memilih, Strategi, Teknologi, Media dan Bahan ajar)
Memilih format media dan sumber belajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik. Peran media pembelajaran menurut Smaldino
·         Memilih , Mengubah, dan Merancang Materi

4.      REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi dan media yang kita tampilkan.
1.      Latihan Prnggunaan Teknologi
2.      Umpan Balik

5.      EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi dan Merevisi)
Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan dua tahapan yaitu:
1.      Penilaian Hasil Belajar Siswa,
2.      Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
3.      Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.


C.     MANFAAT ASSURE MODEL DALAM PEMBELAJARAN
Secara sederhana manfaat dari model ASSURE Sederhana, relatif mudah untuk diterapkan.
1.      Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.
2.      Komponen KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
3.      Peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.

RENCANA AWAL
PENERAPAN MODEL ASSURE
DI SMP MUHAMMADIYAH JETIS BANTUL

1.      Analyze learner
Karakteristik  siswa di SMP Muh  Jetis para siswa kebanyakan mempunyai  sikap yang aktif  dimana tidak bisa menyerap pelajaran jika dengan teacher centered. Maksudnya disini para siswa tidak bisa menerima pelajaran dikelas jika kegiatannya hanya mendengarkan ceramah guru  dikelas. Umur siswa yang masih tergolong belia  sekitar 13 – 14 tahun sangat memungkinkan siswa untuk ngobrol sendiri di kelas saat pelajaran di mulai, karena mereka belum memikirkan untuk apa kita belajar buat masa depan. Factor social, ekonomi mereka yang tergolong menengah ke bawah menyebabkan siswa tidak bisa belajar menggunakan media, misalnya internet. Siswa hanya mengandalkan catatan dari ceramah guru di kelas.
            Maka kami disini ingin memperkenalkan penggunaan media pembelajaran melalu IT sebagai penunjang proses KBM di kelas bahasa inggris. Supaya mereka lebih tertarik untuk mengikuti proses KBM. Media yang digunakan SMP tersebut masih sederhana  misalnya pembelajaran writing guru menggunakan media gambar yang diperoleh dari media cetak seperti majalah atau Koran.
            Gaya belajar yang dimiliki setiap siswa SMP Muh Jetis berbeda. Menyebabkan ketertarikan dalam proses belajarpun berbeda. Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca 2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.
2.      State Objective
Menjadikan siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran Bahasa Inggris di kelas. Karena kita tau bahwa pelajaran bahasa inggris adalah salah satu dari mata pelajaran yang di takuti siswa.
Siswa mampu memahami makna descriptive text yang kita putar menggunakan video.
Siswa mampu mendeskripsikan kembali descriptive text yang kita putar menggunakan video.
Siswa mampu menulis descriptive text sesuai contoh.
3.      Select Media and Materials
·         Media
Media yang akan kami gunakan adalah classroom.Pengaturan ruang kelasdi SMP Muhammadiyah Jetis Bantul, memungkinkanpenggunaanberbagaimetode pelatihan, misalnyavideo,ceramah, simulasi, dan diskusi. Sepertipengaturan tempat duduk, lingkungan yang kondusif untuk belajar. Tetapi ada hal yang menurut kami menghambat proses belajar siswa yaitu ruang lab bahasa yang dijadikan satu dengan lab computer. Tetapi disini kami mengembangkan dalam penggunaan media dan  memilih menggunakan media pembelajaran menggunakan video. Supaya anak – anak tertarik untuk mengikuti proses KBM dengan baik, sehingga siswa mampu mengembangkan skill yang mereka miliki.

·         Materi
Materi yang akan kami sampaikan seputar descriptive text. Seperti mendeskripsikan MY FAMILY. Dalam hal ini kami mengembangkan materi yang ada dimana kami mengkhususkan tema yang dibahas seperti mendescripsikan “my dad” supaya siswa lebih focus memahami isi dari materi yang kami sampaikan.
4.      Utilize Media and Materials
Kegiatan ini kami lakukan dilab komputer karena lab bahasa itu dijadikan satu dengan lab bahasa. Kami mengkondisikan siswa telah mengetahui materi yang telah diajarkan sebelumnya jadi siswa telah mengetahui dasar dari penayangan video tersebut.
5.      Require Learner Participation
Kami menayangkan video pembelajaran mengenai descriptive. Tetapi sebelum kita mulai menayangkan video Descriptive kami mengkondisikan siswa untuk benar – benar siap mengikuti proses KBM menggunakan media. Kemudian ,  siswa di minta untuk memperhatikan dengan melihat dan memahami video yang kita putar diruang lab komputer. Kemudian siswa dan guru berdiskusi tentang isi dari video tersebut dan salah satu siswa diminta untuk member pendapat tentang isi dari video tersebut. Diakhir ,siswa diminta untuk menceritakan tentang keluarganya .
6.      Evaluate and Revise
Dalam hal ini pemilihan video sebagai media sangat efektif  dimana dapat membantu siswa dalam pemahaman isi materi yang disampaikan. selain itu tujuan pembelajaran juga lebih tersampaikan dengan baik. Disisi lain perhatian siswa lebih tertuju pada video yang ditampilkan. Namun, jika dilihat dari segi kebahasaan jika siswa tidak mempunyai banyak kosa kata yang mereka ketahui akan menghambat dalam penguasaan isi dari materi tersebut. Jadi media video ini efektif untuk siswa dimana dapat membantu memahami isi materi walau tidak semua dapat dipahami. Setidaknya siswa tahu melalui  video tersebut.Penilaiannya melaui sejauh mana pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan. diakhir sesi pembelajaran,guru dan siswa berdiskusi tentang kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi selama penayangan video tersebut, jadi bisa digunakan untuk pengembangan  pembelajaran selanjutnya.