source: http://arisandi.com
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
optimal sangatlah perlu menggunakan media sebagai alat bantu dalam
proses pembelajaran. Adapun manfaat penggunaan media video pada proses
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Sangat membantu tenaga pengajar
dalam mencapai efektifitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
yang mayoritas praktek.
2) Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat
3) Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.
4) Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman sekelasnya.
5) Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi
6) Daya nalar Peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.
7) Peserta didik menjadi aktif dan termotivasi untuk mempraktekan latihan-latihan.
8) Peserta didik dapat menayangkannya di rumah karena materi sudah dalam format
film atau VCD.
9) Memenuhi tuntutan kemajuan zaman pendidikan, khususnya dalam penggunaan
bidang media teknologi.
10) Memberikan daya pemahaman keterampilan yang lebih terstruktural.
Dalam usaha memanfaatkan media sebagai
alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat
dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut
kemudian dikenal dengan kerucut pengalaman (Cone Of Experience) dari
Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat
bantu apa yang paling sesuai.
Adapun kelebihan dari video adalah dapat
menstimulir efek gerak, dapat diberi suara maupun warna, tidak
memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya, dan tidak memerlukan
ruangan gelap dalam penyajiannya. Sedangkan pada kekurangan atau
kelemahannya adalah video memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya
dan memerlukan tenaga listrik
c. Konsep Dasar pengembangan Materi video
Pengembangan materi dapat dilakukan oleh
para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah lembaga
pendidikan atau beberapa lembaga pendidikan lainnya, kelompok Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan
Dinas Pendikan yang kemudian dirangkum dari hasil analisis bersama.
Sebagai tenaga profesional yang memiliki
tangung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswanya, seorang guru
yang dalam hal ini adalah tenaga pengajar yang diharapkan mampu
mengembangkan materi sesuai dengan kompetensi mengajarnya secara
mandiri. Di sisi lain guru lebih mengenal karakteristik siswa dan
kondisi sekolah serta lingkungannya.
Prosedur pengembangan media video dapat
dilakukan dengan langkah-langkah yaitu (1) Analisis kebutuhan, (2)
Identifikasi Fasilitas yang dibutuhkan, (3) Identifikasi Sumber Daya,
(3) Lokakarya Penulisan Skript / Naskah, (4) Pelatihan Produksi Video
(5) Kegiatan produksi.
1). Prinsip Pengembangan Materi Video
a) Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b) Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran
dan urutan penyajian materi kedalam silabus sesuai dengan tingkat
perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta
didik.
c) Sistematis
Komponen-komponen materi saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
d) Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg,
taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian.
e) Memadai
Cakupan indikator, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f) Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu,
teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, serta peristiwa yang
terjadi.
g) Fleksibel
Keseluruhan komponen materi dapat
mengakomodasi variasi peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan
yang terjadi di sekolah/lembaga pendidikan dan tuntutan masyarakat.
h) Menyeluruh
Komponen materi mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
2) Tahapan Pengembangan Materi
a) Perencanaan
Penyusun materi terlebih dahulu perlu
mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang
sesuai untuk mengembangkan materi. Pencarian informasi dapat dilakukan
dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti
multi-media dan internet.
b) Pelaksanaan
Dalam melaksanakan penyusunan materi
perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan
materi, seperti Standar isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan aturan penyusunan materi kedalam silabus, rancangan program
pembelajaran dan Standar Kompetensi serta Kurikulum yang diterapkan.
c) Perbaikan
Buram materi perlu dikaji ulang sebelum
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Pengkaji dapat terdiri atas para
spesialis ahli mata pelajaran, guru/instruktur, kepala sekolah, dan
siswa itu sendiri.
d) Pemantapan
Masukan dari pengkajian ulang dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah
memenuhi kriteria dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada
Kepala atau Pimpinan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
e) Penilaian Materi
Penilaian pelaksanaan materi perlu
dilakukan secara berkala yang telah dijabarkan dalam sebuah silabus
dengan menggunakan model-model penilaian kurikulum.